Pengaruh Pekerjaan Rumah (PR) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah
Pekerjaan rumah atau perpanjangan pekerjaan sekolah yang biasa didengar dan dialami banyak siswa di Indonesia, pekerjaan rumah biasanya akan diberikan oleh guru kelas atau mata pelajaran untuk memberikan tambahan pembelajaran di rumah atau mendapatkan nilai dari setiap pekerjaan siswa.
Banyak guru memberikan pekerjaan rumah sebagai bentuk kewajibannya untuk menambah nilai atau memberikan tambahan pembelajaran yang sebelumnya tidak diajarkan di kelas.
Pemberian pekerjaan rumah bukan berarti akan memudahkan setiap siswa untuk memahami isi materi yang disampaikan, karena sebagian orang beranggapan bahwa menyampaikan materi secara jelas dan akurat dapat dilakukan di dalam kelas.
Pekerjaan rumah tidak hanya membuat siswa mendapatkan beban kerja yang lebih berat, mereka harus membagi waktunya setiap hari dengan pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan sesuai dengan jangka waktu yang diberikan.
Polemik tentang pentingnya pekerjaan rumah atau tidak telah menjadi bahan diskusi antara guru dan orang tua selama ini.
Menurut Pandangan Pendidik
Sebagai seorang pendidik tentunya memiliki paradigma yang berbeda dengan orang tua dan siswa, karena tugas seorang guru adalah “meminta” anak yang belajar di sekolah, jadi PR bukanlah sesuatu yang berat melainkan pengganti materi yang belum sepenuhnya dikuasai. disampaikan atau sebagai bahan evaluasi siswa. berkaitan dengan materi yang telah disampaikan di kelas.
Hal ini tidak berarti guru akan memberikan beban yang berat kepada siswa, hal ini merupakan bentuk evaluasi yang dilakukan guru saat memberikan materi di kelas, sehingga guru dapat melihat sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan.
Hal seperti ini biasa terjadi dalam sistem pendidikan Indonesia, mayoritas guru akan memberikan pekerjaan rumah sebagai bahan evaluasi, mengambil nilai atau materi tambahan untuk setiap siswanya.
Menurut Pandangan Orang Tua
Orang tua memiliki persepsi yang berbeda, bisa dikatakan 50:50 untuk mereka
Ada orang tua yang setuju dengan mengambil tugas atau tugas, karena orang tua ingin anaknya lebih pintar dan tidak hanya bermain-main membuang waktu.
Selain itu, dengan pemberian tugas seperti ini diharapkan anak lebih giat belajar dan mendapatkan nilai terbaik di sekolah.
Sedangkan orang tua yang lain beranggapan bahwa tugas tersebut hanya menyita waktu siswa untuk bermain, membantu orang tua dan sebagainya.
Karena menurut mereka, jumlah jam belajar di sekolah sudah cukup untuk memberikan materi, tidak perlu ada tugas-tugas yang membuat siswa belajar ekstra dan melupakan kegiatan lain.
Menurut pendapat siswa.
Siswa yang pada dasarnya suka belajar, tidak akan menentang adanya tugas.
Bahkan memiliki rasa semangat untuk belajar lebih baik dan melatih keterampilannya selama belajar di sekolah, hal ini berbanding terbalik dengan siswa yang pada dasarnya tidak bersemangat untuk belajar di rumah.
Kesimpulan
Pemberian tugas tambahan atau pekerjaan rumah sebenarnya merupakan hal yang penting untuk dilakukan, hanya saja berat ringannya tugas dapat disesuaikan setidaknya dengan keterampilan siswa.
Jika ini terkait dengan penilaian pembelajaran, maka jumlah yang diberikan setidaknya tidak terlalu berat.
Atau hanya sebagai bentuk pembelajaran tambahan, berikan kemudahan. Sehingga siswa dapat menentukan pengabdiannya dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar untuk "Pengaruh Pekerjaan Rumah (PR) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah"
Posting Komentar